BeritaKuliah Kerja NyataPendidikan

Mahasiswa KKN-T 18 Undip Perkuat Kelembagaan dan Pengelolaan Ekonomi Lokal, Berdayakan Koperasi Desa Merah Putih di Tridesa Bonang Demak

Avatar photo
79
×

Mahasiswa KKN-T 18 Undip Perkuat Kelembagaan dan Pengelolaan Ekonomi Lokal, Berdayakan Koperasi Desa Merah Putih di Tridesa Bonang Demak

Sebarkan artikel ini
A group of people posing for a photo AI-generated content may be incorrect.
Foto bersama Tim KKN-T 18 Universitas Diponegoro dan perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Demak usai pelatihan kelembagaan koperasi di Kecamatan Bonang.

NEWSFEED.ID, DEMAK — Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro tahun 2025 mengusung tema Pembentukan dan pemberdayaan koperasi bahari lestari untuk pengolahan dan pemasaran produk perikanan berbasis teknologi di Kecamatan Bonang, Demak.

Salah satu bentuk implementasi dari tema ini diwujudkan melalui keterlibatan Tim KKN-T 18 dalam penguatan sistem kelembagaan dan pendirian Koperasi Merah Putih di tiga desa binaan: Desa Purworejo, Desa Margolinduk, dan Desa Morodemak, Kabupaten Demak.

Kegiatan ini berangkat dari kebutuhan mendesak untuk membentuk wadah ekonomi kolektif di tingkat desa yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung program nasional Prabowo-Gibran dalam membentuk koperasi unggulan berbasis desa. Oleh karena itu, Tim 18 menggandeng Dinas Koperasi Kabupaten Demak dan berbagai pihak terkait untuk menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif dan teknis yang berfokus pada penguatan sistem kelembagaan koperasi dan penyusunan rencana bisnis koperasi.

Pada Rabu-Kamis, 10-11 Juni 2025, Tim KKN-T 18 bekerja sama dengan Dinas Koperasi Kabupaten Demak menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Sistem Kelembagaan dan Pengelolaan Koperasi. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus dan pengawas Koperasi Merah Putih dari beberapa desa di Kabupaten Demak. Materi yang disampaikan mencakup penguatan pemahaman mengenai struktur kelembagaan koperasi, fungsi pengawasan internal, hingga manajemen administrasi koperasi.

Selain kegiatan luring, mahasiswa Tim 18 juga memanfaatkan media digital sebagai sarana edukasi berkelanjutan. Edukasi daring dilakukan melalui platform YouTube Channel Koperasi Mahasiswa, yang berisi berbagai tutorial seperti:

  • Panduan pengisian 16 buku wajib koperasi
  • Sistem pencatatan dan pelaporan keuangan koperasi
  • Strategi branding dan penggunaan media sosial untuk promosi produk koperasi

Langkah ini diambil sebagai strategi keberlanjutan agar para pengurus koperasi dapat mengakses materi kapan pun dibutuhkan, sekaligus menjadi sumber pembelajaran jangka panjang bagi masyarakat desa.

Foto bersama mahasiswa KKN-T UNDIP Tim 18 yang terlibat dalam kegiatan edukasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Demak.

Keterlibatan Mahasiswa dalam Kegiatan Sosial Masyarakat

Selain kegiatan yang telah dijelaskan, beberapa mahasiswa juga turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat lainnya. Mereka membantu dalam pelayanan dan penggunaan aplikasi keuangan dan administrasi pada perangkat desa dan koperasi.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan administrasi koperasi serta memudahkan pencatatan dan pelaporan keuangan secara digital.

Mahasiswa yang terlibat memberikan pelatihan langsung kepada perangkat desa dan pengurus koperasi tentang cara penggunaan aplikasi ini, serta pentingnya sistem pencatatan yang akurat dan transparan dalam operasional koperasi.

Pengembangan Unit Usaha dan Rencana Bisnis

Tidak hanya berhenti pada sisi kelembagaan, Tim KKN-T 18 juga berperan aktif dalam analisis pendirian unit bisnis koperasi. Melalui pendekatan berbasis potensi desa, mahasiswa menyusun:

  • Pitch Deck
  • Proposal Bisnis
  • Business Model Canvas (BMC)

Dokumen-dokumen tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing desa, sehingga dapat menjadi panduan strategis bagi pemerintah desa saat dana pendirian koperasi disalurkan. Selain itu, keberadaan proposal dan BMC juga bertujuan untuk menarik kolaborasi dan kemitraan dengan sponsor atau investor potensial.

Perkembangan Koperasi Desa Merah Putih di Jawa Tengah

Seiring dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini, Koperasi Desa Merah Putih di Jawa Tengah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Koperasi-koperasi yang ada di wilayah Demak, seperti di Desa Purworejo, Margolinduk, dan Morodemak, mulai mengalami peningkatan dalam jumlah anggota dan aktivitas ekonomi pasca program pembinaan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa KKN-T 18.

Produk hasil pertanian dan perikanan mulai mendapatkan tempat di pasar lokal dan regional, menunjukkan adanya dampak positif dari pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, program pelatihan seperti yang dilakukan Tim KKN-T 18 telah meningkatkan kapasitas pengurus koperasi dalam hal pengelolaan keuangan, administrasi, serta branding melalui media sosial. Dengan meningkatnya visibilitas produk, koperasi-koperasi tersebut kini lebih mudah menjangkau konsumen di pasar yang lebih luas.

Tidak hanya itu, pengusaha kecil yang bergabung dalam koperasi merasakan dampak positif dalam hal peningkatan pendapatan, memperluas akses ke pasar, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian, keberadaan koperasi ini berperan sebagai motor penggerak perekonomian desa yang semakin mandiri.

Komitmen Mahasiswa dan Sinergi dengan Pemerintah

Melalui keterlibatan aktif dalam aspek kelembagaan, teknis, dan bisnis, Mahasiswa KKN-T Tim 18 Universitas Diponegoro berkomitmen penuh untuk mendukung berdirinya Koperasi Merah Putih sebagai lokomotif perekonomian desa. Harapannya, koperasi-koperasi yang terbentuk di Desa Purworejo, Margolinduk, dan Morodemak dapat tumbuh mandiri dan menjadi contoh keberhasilan program pemberdayaan ekonomi berbasis desa.

Dengan sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat, Koperasi Merah Putih di Tridesa Demak diyakini akan menjadi fondasi kuat bagi kemandirian ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Editor: Fuad Parhan, Tim NewsFeed.id