BeritaKuliah Kerja NyataPendidikan

Dukung Pengelolaan Sampah Mandiri, Mahasiswa KKN-T UNDIP Ajak Pemuda Kalikesek Membuat Komposter Takakura

Avatar photo
54
×

Dukung Pengelolaan Sampah Mandiri, Mahasiswa KKN-T UNDIP Ajak Pemuda Kalikesek Membuat Komposter Takakura

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKN Undip berfoto bersama para pemuda Dusun Kalikesek, Kendal, setelah pelatihan pembuatan komposter Takakura. Program ini bertujuan mendorong kemandirian warga dalam mengelola sampah organik.

NEWSFEED.ID, KENDAL Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 13 Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar pelatihan pembuatan komposter Takakura bersama para pemuda di Dusun Kalikesek, Jumat (25/7/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program KKN-T UNDIP Tim 13 yang mengusung tema Zero Waste. Tujuannya untuk mendorong pengelolaan sampah organik rumah tangga secara mandiri dan ramah lingkungan.

Metode Takakura menjadi pilihan karena praktis dan mudah diterapkan di rumah. Hanya dengan menggunakan keranjang sederhana yang mudah ditemukan di pasaran, masyarakat dapat mengolah sampah organik seperti sisa sayuran dan daun kering menjadi pupuk kompos berkualitas. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan langkah-langkah mulai dari penyusunan bahan dasar, teknik pembalikan, hingga menjaga kelembapan komposter.

“Baru kali ini saya tahu kalau sampah sayur dan daun bisa diolah jadi pupuk organik dengan menggunakan keranjang sederhana, dan ternyata prosesnya mudah,” ujar salah satu peserta dengan antusias.

Fakhriza Salsabila, mahasiswa KKN Undip, menjelaskan cara membuat komposter Takakura kepada pemuda Dusun Kalikesek, Kendal. Pelatihan ini mengajarkan metode sederhana untuk mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos berkualitas.

Fakhriza Salsabila, mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik UNDIP sekaligus penggagas program ini, menjelaskan bahwa sampah organik yang langsung dibuang dapat menimbulkan bau tak sedap dan mencemari lingkungan. “Padahal, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk kompos berkualitas melalui metode Takakura yang hanya menggunakan keranjang sederhana dan mudah diaplikasikan di rumah,” jelasnya.

Menurut Kepala Dusun Kalikesek, pelatihan ini diharapkan mampu mendorong kemandirian warga dalam pengelolaan sampah. “Kegiatan ini tidak hanya sebatas teori pengomposan, tetapi juga menekankan praktik agar warga dapat mandiri dalam mengelola sampah. Harapannya, setelah pelatihan, masyarakat tidak lagi bergantung pada layanan pengumpulan sampah dan mampu mengelola limbah organik secara berkelanjutan,” ujarnya.

Penutupan acara ditandai dengan pembagian modul panduan kepada peserta agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dan dibagikan kepada warga lain di sekitar.

Melalui pelatihan ini, mahasiswa berharap masyarakat Kalikesek dapat mempraktikkan metode Takakura di rumah masing-masing, sehingga pengelolaan sampah organik dapat berjalan lebih efektif dan ramah lingkungan.

Editor: Fuad Parhan, Tim NewsFeed.id