BeritaKuliah Kerja NyataPendidikan

Integrasikan Teknologi dan Tradisi, Mahasiswa KKN UNDIP Hadirkan Pojok Literasi sebagai Ruang Belajar Inklusif untuk Anak-Anak Desa

Avatar photo
73
×

Integrasikan Teknologi dan Tradisi, Mahasiswa KKN UNDIP Hadirkan Pojok Literasi sebagai Ruang Belajar Inklusif untuk Anak-Anak Desa

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKN UNDIP bersama anak-anak RW 1 dan RT 5 RW 2 di Pojok Literasi Anak-Anak yang diadakan di Pasar Krempyeng dan Taman TOGA, Kelurahan Pakintelan. Kegiatan ini memperkenalkan akses buku digital dan permainan tradisional sebagai media literasi yang menyenangkan dan edukatif.

NEWSFEED.ID, SEMARANG — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IDBU TIM 45 Universitas Diponegoro (UNDIP) di bawah koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Prof. Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., IPU. menghadirkan Pojok Literasi Anak-Anak sebagai upaya meningkatkan literasi anak-anak melalui pengenalan akses buku digital dan permainan tradisional yang dilaksanakan oleh Ratri Electra Rasendriya seorang mahasiswa dari Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan mengusung program bertajuk “Pojok Literasi Anak-Anak: Literasi Bersama dengan Mengenalkan Cara Akses Buku Digital melalui Perpustakaan Digital dan Permainan Tradisional untuk Mendukung Kolaborasi Literasi Anak Masa Kini.”

Program ini merupakan respon terhadap kebutuhan akan ruang belajar alternatif yang inklusif, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan tetap berpijak pada nilai-nilai budaya lokal.

Kegiatan dilaksanakan dalam dua sesi utama, yakni pada Sabtu, 5 Juli 2025 di area Pasar Krempyeng untuk anak-anak RW 1, dan pada Senin, 7 Juli 2025 di Taman TOGA untuk anak-anak RT 5 RW 2, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Program ini diawali dengan pendekatan sosial melalui kegiatan mengaji dan dongeng bersama di TPQ seminggu sebelumnya, untuk membangun kedekatan dan mengenalkan rencana kegiatan secara perlahan.

Di pojok literasi, mahasiswa menyediakan buku cerita yang dihibahkan dan telah diklasifikasikan untuk Anak-Anak terutama kisah Nabi, poster edukatif berwarna pastel bertema tumbuhan yang memuat tata tertib penggunaan area literasi, seperti bergiliran membaca, menjaga kebersihan, dan merapikan alat permainan.

Selain itu, anak-anak diperkenalkan dengan barcode akses buku digital yang dapat dipindai untuk membuka berbagai buku anak serta diajarkan cara membuka dan membaca buku melalui situs perpustakaan digital yang ditampilkan lewat gadget pribadi mahasiswa. Bagi sebagian besar peserta, ini merupakan pengalaman pertama mereka bersentuhan dengan literasi digital.

“Kami ingin anak-anak mengenal bahwa buku kini bisa dibaca tidak hanya lewat kertas, tapi juga lewat layar gadget. Ini penting agar mereka tidak tertinggal dalam perkembangan literasi digital dan memanfaatkan gadget dengan baik,” ujar Ratri, mahasiswa pelaksana program.

Selain mengenalkan buku digital, anak-anak juga diajak memainkan permainan tradisional seperti Dakon, yoyo, dan egrang batok kelapa. Beberapa anak mencoba untuk pertama kalinya dan terlihat antusias. Permainan ini dipilih untuk melatih interaksi sosial dan kemampuan motorik sekaligus mengenalkan warisan budaya.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari anak-anak. Mereka aktif mengikuti, mulai dari mencoba membaca buku hingga mencoba semua permainan. Meskipun sempat terjadi keramaian karena anak-anak berebut masuk ke gazebo pojok literasi, situasi berhasil dikendalikan setelah diberikan pengarahan tentang tata tertib.

Menariknya, kebiasaan positif mulai terbentuk pasca kegiatan, anak-anak mulai terbiasa datang ke pojok literasi secara mandiri. “Sekarang setiap siang ada aja anak-anak datang, membaca, bermain, atau sekadar melihat-lihat poster. Ini menunjukkan mereka mulai merasa nyaman dan menganggap pojok literasi sebagai tempat belajar yang menyenangkan,” tambah mahasiswa tersebut.

Dalam kegiatan TPQ harian, mahasiswa juga menyisipkan sesi membacakan kisah nabi setiap Rabu sebagai upaya menumbuhkan minat baca dan memperkenalkan literasi Islami secara ringan.

Program Pojok Literasi Anak-Anak ini diharapkan bisa terus dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, bahkan setelah program KKN selesai. Dengan pendekatan yang memadukan teknologi dan budaya lokal, pojok literasi ini berpotensi menjadi ruang literasi kolaboratif yang mendukung tumbuhnya kebiasaan membaca dan keterampilan digital sejak dini.

Mahasiswa KKN UNDIP berfoto bersama pegawai Kelurahan Pakintelan usai pelatihan penggunaan layanan administrasi berbasis web melalui sistem SiLaker. Pelatihan ini mendukung upaya digitalisasi pelayanan publik di tingkat kelurahan.

Sebagai bagian dari kontribusi digitalisasi layanan di lingkup kelurahan, mahasiswa KKN juga menyelenggarakan Pelatihan Penggunaan Layanan Surat Keterangan Umum melalui Website SiLaker (Sistem Informasi Layanan Administrasi Kelurahan Terpadu). Pelatihan yang dilaksanakan pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 10.00 WIB di Kantor Kelurahan Pakintelan ini ditujukan bagi para pegawai kelurahan.

Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali pemahaman dasar mengenai cara login, navigasi fitur layanan, hingga praktik membuat surat keterangan umum secara mandiri. Leaflet panduan serta sesi praktik langsung turut diberikan agar peserta mampu mengoperasikan SiLaker dengan lebih efektif.

Pelatihan dilakukan secara langsung dengan praktik individual. Para pegawai mengikuti instruksi sambil didampingi secara personal di setiap perangkat komputer mereka. Program ini diharapkan mampu memperkuat sistem layanan publik berbasis teknologi, sekaligus mendukung kelurahan menuju pelayanan administrasi yang lebih efisien dan modern.

Editor: Fuad Parhan, Tim NewsFeed.id