NEWSFEED.ID — Bola api yang muncul di atas langit Cirebon, Jawa Barat, pada hari Minggu (5/10/2025), mengejutkan masyarakat setempat. Fenomena tersebut muncul disertai dengan suara yang berdentum keras hingga terdengar belasan sampai belasan kilometer. Salah satu warga mengaku melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan objek seperti meteor.
Sebelum menyentuh tanah, meteor tersebut menjelaskan sebelum jatuh, meteor itu melintasi jalur sepanjang sekitar 70 kilometer. Jalur ini menunjukkan seberapa pesat dan kuatnya objek luar angkasa itu bergerak sebelum mengalami perlambatan dan menjatuhkan diri. Jarak yang ditempuh ini menandakan bahwa meteor telah memasuki tahap akhir pergerakannya saat sudah terlihat dari permukaan bumi.
Dari kecerahan cahayanya, meteor ini diperkirakan memiliki kecerahan yang 100 kali lipat lebih terang dibandingkan dengan Planet Venus atau secerah bulan sabit. Melalui analisis, objek tersebut diduga memiliki ukuran diameter sekitar satu meter dan massa sekitar dua ton.
Namun, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapkan bahwa tidak dijumpai bekas hantaman meteor di darat. Diduga, meteor jatuh di laut bagian utara Pulau Jawa.
Meski peristiwa tersebut terlihat menakutkan, dapat dipastikan bahwa meteor tersebut tidak membawa risiko yang berarti. Apabila material itu jatuh ke permukaan bumi, dimensinya kecil dan tidak memiliki kemungkinan untuk menyebabkan kerusakan.
Meteor dalam Perspektif Sains.
Tumbukan meteorit memiliki peranan penting dalam perkembangan dan evolusi kehidupan. Dampak positif bagi kehidupan mikroba muncul dalam berbagai cara, mulai dari menciptakan lingkungan yang mendukung terjadinya kehidupan (contohnya, tanah liat yang berfungsi sebagai substrat katalitik untuk reaksi organik, proses serpentinisasi, produksi hidrogen sianida di atmosfer, serta kondisi di mata air panas) hingga menyediakan berbagai habitat untuk kehidupan yang bertahan lama setelah terjadinya tumbukan, termasuk sistem hidrotermal sementara, tempat endolitik di dalam kaca hasil tumbukan dan batuan yang terguncang oleh dampak, serta danau yang terbentuk akibat tumbukan.
Meteor dalam Perspektif Islam
Meteor adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penampilan lintasan objek-objek luar angkasa yang memasuki atmosfer planet kita. Setiap tahun, berbagai meteor dan asteroid akan membanjiri permukaan bumi (Deded Chandra, M. Nasir 2016).
Penjelasan ilmiah tersebut sebagaimana diuraikan dalam Al-Qur‟an surat Al-Mulk ayat 5:
بَهٍَََٰٕۡعَجَوَخيِجََٰصَِّثبَيُّۡٔذٌٱَءٓبََّّسٌٱبََّّٕيَصۡذَمٌََوِشيِعَّسٌٱَةاَزَعُُۡهٌَبَٔۡذَتۡعَأَوِِۖٓيِطََٰيَّشٌٍِّبِٗىُجُس
“Dan sungguh telah kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang, dan kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar setan. Dan kami sediakan bagi mereka adzab neraka yang menyala-nyala. (Al-Mulk:5)” Pada ayat tersebut, dinyatakan bahwa meteor-meteor yang dipakai untuk melempar setan bersumber dari bintang-bintang.
Dengan demikian, maksud dari ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa meteor yang jatuh berasal dari objek langit yang terlihat bercahaya ketika malam hari. Menariknya, setelah adanya penelitian ilmiah, kita menyadari bahwa tidak semua objek langit yang bersinar ketika malam adalah bintang. Semua benda bercahaya itu bisa menjadi bintang, asteroid, atau meteoroid yang memancarkan cahaya.
Tidak hanya itu, Syekh Jalaluddin bin Muhammad bin Ahmad Al-Mahali dan Syekh Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abi Bakrin Assuyuti juga menyebutkan, alasan munculnya fenomena meteor tersebut. yaitu karena setan yang mencuri informasi dari percakapan di langit, lalu ia dikejar oleh anak panah yang bersinar terang atau dalam istilah ilmiah dikenal sebagai meteor.
Penjelasan tersebut juga diperkuat dengan ayat-ayat lain, diantaranya Q.S. Al-Jinn ayat 8-9, dan Q.S. Al-Hijr ayat 18
َهب ٍُِِئَ ۡت َد َش ٗسب َٰ َى َجۡذَٔ َء فَ َّۡسَٕب ٱٌ َّس َّبٓ َّٔب ٌَ َ َوأ ِِۖ ِعذَ ٌٍِ َّسّۡع َٰ َِمَ َهب عُذُ ِِٕۡ ۡ َّٔب ُوَّٕب َٔم َ َوأ َو ُش ُهٗجب َشِذيٗذا َْ ۡۡلٓ ٱ ِ َّٓ يَ ۡستَِّع يَ ِجۡذ ٌَهۥُ ِش َهبٗثب َّس َص فَ ٗذا
“Dan sesungguhnya kami (Jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mandapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan meteor-metor yang bersinar . dan sesungguhnya kami (Jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (beritaberitanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba) mencuri dengan (seperti itu) pasti akan menjumpai meteormeteor yang mengintai (untuk membakarnya). (Al-Jin: 8-9).
Dengan demikian, tanpa kita ketahui saat menyaksikan fenomena meteor artinya kita sedang melihat kebesaran Tuhan, di mana fenomena ini tidak terjadi tanpa alasan, melainkan para malaikat sedang melemparkan benda-benda kepada jin atau setan yang mencoba mencuri informasi dari percakapan di langit.
Penulis: Ichti Prasetya