BeritaKuliah Kerja Nyata

Optimalkan Strategi Pengamanan Komoditas Teh, Mahasiswa KKN-T UNDIP Edukasi Supply Chain Management yang Efektif dan Berkelanjutan

Avatar photo
86
×

Optimalkan Strategi Pengamanan Komoditas Teh, Mahasiswa KKN-T UNDIP Edukasi Supply Chain Management yang Efektif dan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro melakukan penyerahan Modul “Strategi Pengamanan Komoditas Teh melalui Supply Chain Management yang Efektif dan Berkelanjutan” kepada Kepala Desa Kembanglangit pada (30/1/2025)

NEWSFEED.ID, BATANG — Desa Kembang Langit, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, memiliki potensi besar dalam sektor agribisnis, khususnya komoditas teh. Namun, tantangan dalam pengelolaan rantai pasok sering kali menjadi hambatan bagi petani dan pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing produk mereka, terutama di pasar global.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Windriya Rachmasari Mahasiswa Program Studi Manajemen dan Administrasi Logistik (MAL) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (UNDIP) bimbingan Bapak Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom. menginisiasi program kerja yaitu pembuatan modul bertajuk “Optimalisasi Strategi Pengamanan Komoditas Teh melalui Supply Chain Management yang Efektif dan Berkelanjutan.”

Program ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasok teh lokal dengan pendekatan strategis yang berorientasi pada efisiensi, keberlanjutan, dan peningkatan nilai tambah bagi masyarakat setempat.

Program kerja ini merupakan salah satu bentuk upaya pencerdasan dalam memberikan pemahaman kepada petani dan UMKM tentang pentingnya manajemen rantai pasok yang efektif serta menyediakan panduan praktis dalam modul untuk membantu mereka meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar global.

Sehingga pembuatan modul ini diharapkan menjadi acuan bagi petani, pengusaha teh, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan rantai pasok yang lebih efektif, aman, dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat posisi teh lokal di pasar domestik maupun internasional.

Teh merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting di Indonesia. Sebagai negara penghasil teh terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saingnya di pasar global. Namun, tantangan dalam pengelolaan rantai pasok (supply chain) sering kali menghambat optimalisasi pengamanan komoditas ini.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi teh di Indonesia mencapai 140.000 ton, namun hanya sekitar 30% yang diekspor, menunjukkan adanya potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal (BPS, 2022).

Desa Kembanglangit, yang terletak di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, merupakan salah satu daerah penghasil teh terbesar di Jawa Tengah. Dengan kondisi geografis yang berada di dataran tinggi serta iklim yang sejuk, desa ini memiliki ekosistem yang ideal untuk budidaya teh berkualitas tinggi.

Perkebunan teh yang luas menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat, baik melalui produksi daun teh segar maupun pengolahan menjadi berbagai produk teh siap konsumsi. Menurut data Dinas Pertanian Kabupaten Batang, Desa Kembanglangit menyuplai lebih dari 20% total produksi teh di Jawa Tengah, yang menunjukkan peran strategisnya dalam industri teh nasional (Dinas Pertanian Kabupaten Batang, 2023).

Optimalisasi strategi pengamanan komoditas teh melalui supply chain management yang efektif dan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan daya saing industri teh Indonesia. Dengan menerapkan praktik terbaik dalam setiap tahap rantai pasok, mulai dari budidaya hingga pemasaran, pelaku industri dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk teh. Selain itu, pemanfaatan teknologi modern juga akan memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan.

Melalui kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dan investasi dalam teknologi, industri teh Indonesia dapat menghadapi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang yang muncul. Dengan demikian, diharapkan industri teh Indonesia tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang di pasar global yang semakin kompetitif.

Salah satu upaya konkret dalam meningkatkan daya saing industri teh adalah melalui program kerja Optimalisasi Strategi Pengamanan Komoditas Teh melalui Supply Chain Management yang Efektif dan Berkelanjutan. Program ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan rantai pasok teh di Desa Kembanglangit agar lebih efisien, adaptif, dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada. Dalam implementasinya, program ini menitikberatkan pada tiga aspek utama: peningkatan efisiensi distribusi, stabilisasi harga, dan penguatan inovasi produk.

Dengan penerapan teknologi digital dalam sistem rantai pasok, diharapkan para petani dan pelaku usaha teh dapat memperoleh informasi pasar secara real-time, mengurangi risiko fluktuasi harga, serta memperluas akses ke pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, keberlanjutan menjadi fokus utama dalam program ini, di mana praktik pertanian ramah lingkungan dan pendekatan ekonomi sirkular didorong untuk memastikan produksi teh yang berkelanjutan. Melalui sinergi antara petani, pemerintah, dan pelaku industri, program ini diharapkan mampu memberikan solusi jangka panjang dalam menjaga kestabilan produksi, meningkatkan nilai tambah komoditas teh, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Kembanglangit.

Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro melakukan penyerahan Modul “Strategi Pengamanan Komoditas Teh melalui Supply Chain Management yang Efektif dan Berkelanjutan” kepada Ketua Kelompok Tani Desa Kembanglangit pada (27/1/2025)

Sebagai bagian dari implementasi program Optimalisasi Strategi Pengamanan Komoditas Teh melalui Supply Chain Management yang Efektif dan Berkelanjutan, disusun sebuah modul yang berfungsi sebagai panduan bagi para pelaku industri teh, khususnya petani dan pengelola usaha, dalam menerapkan strategi rantai pasok yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Modul ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari konsep dasar Supply Chain Management yang mencakup definisi, tahapan-tahapan, komponen utama, tujuan dan prinsip-prinsip Supply Chain Management sebagai landasan pengetahuan mengenai Supply Chain Management itu sendiri. Selain itu, modul ini juga membahas mengenai Strategi pengamanan komoditas teh melalui Supply Chain Management menurut ISO 22000.

Modul ini juga menjelaskan beberapa strategi Supply Chain Management yang efektif dan berkelanjutan yang meliputi Strategi Lean Supply Chain, Strategi Agile Supply Chain, Strategi Hibrida Supply Chain dan Strategi Global Supply Chain. Modul ini juga membahas mengenai bagaimana peran dan dampak Supply Chain Management dalam mendukung ekspor komoditas teh khususnya di Desa Kembanglangit, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Dengan adanya modul ini, diharapkan para pelaku usaha teh di Desa Kembanglangit dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengelola komoditas teh secara efektif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan stabilitas industri teh di daerah tersebut.

Penulis: Windriya Rachmasari, Manajemen dan Administrasi Logistik, Universitas Diponegoro

Editor: Fuad Parhan, Tim NewsFeed.id