NEWSFEED.ID, Semarang — Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) yang tergabung dalam KKN Tematik 2025 memperkenalkan teknik ecoprint kepada siswa sekolah dasar di desa [nama desa], sebagai bagian dari program kerja bidang pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas siswa sekaligus menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Ecoprint adalah metode mencetak kain menggunakan bahan alami, seperti daun dan bunga, untuk menghasilkan motif yang artistik dan unik. Selain ramah lingkungan, ecoprint juga memiliki nilai edukatif tinggi karena mengajarkan proses kreatif, pengenalan flora lokal, dan pentingnya menjaga alam.
Dalam kegiatan pelatihan, para siswa diperkenalkan pada konsep dasar ecoprint, teknik pemilihan daun yang cocok, serta langkah-langkah sederhana dalam proses pencetakan. Dengan panduan langsung dari mahasiswa, siswa diajak mencoba mencetak motif daun pada kain menggunakan palu kayu dan pewarna alami.
Antusiasme siswa terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Tidak sedikit dari mereka yang merasa bangga saat hasil karyanya dijemur dan dipamerkan bersama di halaman sekolah. Guru-guru pun menyambut positif program ini karena menambah variasi dalam pembelajaran keterampilan dan seni budaya.
Koordinator bidang pendidikan KKN Upgris menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai media belajar kreatif, tetapi juga sebagai langkah awal memperkenalkan potensi kerajinan ramah lingkungan yang bisa dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat desa.
“Ecoprint bukan hanya seni, tapi juga cara menyampaikan nilai-nilai cinta lingkungan secara menyenangkan,” ungkap salah satu mahasiswa peserta KKN.