BeritaPendidikan

LET’S TALK! Program Mahasiswi KKN Tim 118 Undip Ini Menjadikan Kegiatan Belajar Bahasa Inggris ini menjadi Interaktif dan Komunikatif!

Avatar photo
45
×

LET’S TALK! Program Mahasiswi KKN Tim 118 Undip Ini Menjadikan Kegiatan Belajar Bahasa Inggris ini menjadi Interaktif dan Komunikatif!

Sebarkan artikel ini
A group of people posing for a photo AI-generated content may be incorrect.
Dokumentasi kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

NEWSFEED.ID, SEMARANG — Siapa bilang belajar bahasa Inggris itu membosankan dan monoton? Seorang mahasiswi jurusan Hubungan Internasional yang berasal dari Universitas Diponegoro, yakni Kezia Tirza Allen, yang merupakan anggota Kelompok 1 KKN-T Tim 118, hadir membawa angin segar dalam pembelajaran bahasa Inggris di Madrasah Aliyah Al-Fikri, Yayasan Ar-Rodiyah.

Berangkat dari tantangan keterbatasan akses terhadap metode pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan, serta minimnya minat siswa dalam praktik komunikasi sehari-hari, Kezia meluncurkan program “Edukasi Basic English Learning for Daily Conversation”.

Program Edukasi Basic English Learning for Daily Conversation hadir sebagai jawaban atas tantangan rendahnya pemahaman dasar bahasa Inggris di kalangan siswa MA Al-Fikri. Bahasa Inggris, yang kini berperan sebagai bahasa internasional di era globalisasi, belum dikuasai secara optimal, baik dari segi penguasaan kosakata sederhana maupun keberanian untuk menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.

Minimnya metode pembelajaran yang aplikatif dan menyenangkan menjadi hambatan utama yang mengurangi minat belajar. Menanggapi kondisi tersebut, tim KKN merancang sebuah program edukasi dengan enam materi tematik yang disusun dalam dua kali pertemuan. Program ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menerapkan pendekatan pembelajaran yang interaktif, aplikatif, dan kontekstual.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dasar siswa dalam berkomunikasi, menyediakan media belajar yang sederhana namun interaktif, serta mendorong partisipasi aktif siswa melalui praktik percakapan, permainan edukatif, dan refleksi non-formal.

Sasaran program adalah siswa kelas 10–12 MA Al-Fikri, yang diharapkan memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus membangun keberanian untuk menggunakan bahasa Inggris di keseharian mereka. Dengan rancangan ini, pembelajaran tidak hanya bersifat transfer ilmu, tetapi juga membentuk kebiasaan komunikasi sederhana yang lebih praktis dan relevan dengan kehidupan siswa.

Berbeda dengan metode konvensional yang cenderung monoton, program ini mengedepankan pengalaman belajar kolaboratif. Seluruh siswa dilibatkan dalam kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan interaksi, dengan pendampingan langsung dari mahasiswa KKN. Materi disampaikan melalui booklet interaktif dan PowerPoint yang didukung video singkat, sehingga siswa dapat memahami kosakata serta ekspresi dalam konteks nyata.

Konten pembelajaran meliputi kosa kata dasar, contoh percakapan, hingga latihan berbasis dialog dan permainan yang dirancang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. Refleksi dilakukan pada akhir kegiatan melalui papan “Smile Meter”, yang memungkinkan siswa menuliskan kesan mereka dalam bahasa Inggris sederhana. Media reflektif ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi non-formal, tetapi juga menjadi langkah kecil untuk membiasakan siswa mengekspresikan diri menggunakan bahasa asing.

Secara keseluruhan, program ini dilaksanakan selama total 12 jam pembelajaran, terbagi dalam dua kali pertemuan, dengan enam materi utama yang mencakup Greetings & Introduction, Asking & Giving Information, Thanks & Apologies, Asking & Offering Help, Giving Directions & Describing Places, serta Giving Suggestions & Opinions.

Untuk menunjang efektivitas penyampaian, penanggung jawab program, Kezia Tirza Allen, menyusun sebuah modul praktis berisi rangkuman kosakata dan ekspresi sederhana yang relevan dengan situasi sehari-hari. Modul ini menjadi pegangan penting bagi siswa dalam berlatih, sekaligus memperkuat capaian program, yakni peningkatan kemampuan dasar, keberanian, serta partisipasi aktif siswa dalam praktik berbahasa Inggris di lingkungan mereka.

Agenda kegiatan pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 21 Juli 2025. Karena keterbatasan tenaga pengajar dengan siswa/ I yang akan diajarkan, seluruh Angkatan secara acak dibagi kedalam 7 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 10 anak dengan didampingi oleh fasilitator yang berasal dari mahasiswa/ i Kelompok 1 KKN-T Tim 118 UNDIP.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan dan ice breaking yang mencairkan suasana, diikuti dengan pembagian kelompok belajar. Siswa kemudian menerima tiga materi awal, yaitu Greetings & Introduction, Asking & Giving Simple Information, serta Thanks & Apologies + Situational Practice.

Penyampaian materi dilakukan secara interaktif melalui PowerPoint yang menarik dan dilengkapi dengan pemutaran video singkat berupa dialog dan musik edukatif, yang membantu siswa membangun imajinasi serta memahami ekspresi maupun kosakata dalam konteks nyata.

Selain itu, peserta diajak mengikuti berbagai aktivitas aplikatif, seperti sesi perkenalan kelompok, pembuatan DIY ID Card, permainan Flashcard Vocab, kuis daring (Quizizz), hingga permainan Guessing Character. Untuk menambah antusiasme, diadakan pula sesi tanya jawab rebutan antar kelompok atas soal yang ditampilkan.

Setiap siswa maupun kelompok yang aktif dan mampu menjawab dengan benar memperoleh poin khusus, yang akan diakumulasikan dengan poin pada pertemuan kedua, yakni pada tanggal 31 Juli 2025. Pada akhir rangkaian, akan dipilih satu kelompok serta tiga siswa dengan perolehan poin partisipatif tertinggi sebagai bentuk apresiasi.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi menggunakan papan “Smile Meter”. Setiap siswa diminta menuliskan pendapat atau suasana hati mereka setelah mengikuti pembelajaran hari itu dalam bentuk catatan singkat berbahasa Inggris pada sticky note. Secara bergantian, sticky note tersebut kemudian ditempel di papan yang disediakan di depan kelas. Refleksi sederhana ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi non-formal, tetapi juga membangun keberanian siswa untuk mengekspresikan diri menggunakan bahasa Inggris.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Hari Senin, 31 Juli 2025, suasana pembelajaran dibuka dengan pre-test singkat untuk mengukur pengetahuan awal siswa sekaligus sebagai tolok ukur capaian dari pertemuan sebelumnya. Kegiatan dilanjutkan dengan tiga materi lanjutan, yaitu Asking & Offering Help, Giving Directions & Describing Places, serta Giving Suggestions & Opinions. Sama seperti pertemuan pertama, penyampaian materi dilakukan dengan bantuan PowerPoint interaktif serta media video singkat yang menampilkan dialog sehari-hari, sehingga siswa dapat memahami penggunaan ekspresi dalam situasi nyata.

Setelah menerima materi, siswa diajak menulis dialog sederhana dan mempraktikkannya dalam kelompok, kemudian melanjutkan permainan Leading Directions for the Blind yang melatih keterampilan memberi arahan secara praktis. Antusiasme semakin meningkat ketika siswa mengikuti kuis daring berbasis Quizizz, yang menantang pemahaman sekaligus menjadi media evaluasi dengan cara menyenangkan. Untuk menjaga keberlanjutan partisipasi, sesi tanya jawab rebutan kembali digelar, dan poin partisipatif siswa maupun kelompok kembali dicatat sebagai akumulasi dari pertemuan pertama.

Menjelang akhir kegiatan, dilaksanakan sesi rewarding sebagai bentuk apresiasi kepada siswa dan kelompok dengan perolehan poin terbanyak. Satu kelompok dengan total poin tertinggi, serta tiga siswa yang paling aktif dan partisipatif selama dua kali pertemuan, diberikan penghargaan simbolis yang menjadi motivasi bagi seluruh peserta. Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan post-test lisan untuk mengukur perkembangan keterampilan komunikasi, diikuti dengan refleksi melalui papan “Smile Meter”. Sama seperti sebelumnya, siswa menuliskan kesan dan suasana hati mereka dalam catatan singkat berbahasa Inggris di sticky note, lalu menempelkannya secara bergantian di papan Smile Meter yang tersedia.

Dengan penambahan sesi apresiasi ini, pertemuan kedua tidak hanya memperkuat pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga menumbuhkan budaya belajar yang kompetitif sekaligus kolaboratif, sehingga memberikan pengalaman belajar bahasa Inggris yang lebih bermakna dan menyenangkan.

A graph with orange and black textAI-generated content may be incorrect.
Grafik Hasil Pretest dan Postest materi. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dilaksanakan pada siswa MA Al-Fikri, secara umum, grafik ini memperlihatkan bahwa program “Edukasi Basic English Learning for Daily Conversation” berhasil menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga membentuk pengalaman nyata dan membekas bagi para siswa.

Rata-rata skor pre-test menunjukkan tingkat pengetahuan awal sekitar 59.04, dan setelah mengikuti rangkaian edukasi, rata-rata skor post-test meningkat signifikan menjadi sekitar 84.85, membuktikan efektivitas metode pengajaran interaktif yang diterapkan.

Meskipun masih terdapat beberapa siswa dengan peningkatan yang kurang optimal, hasil ini menunjukkan capaian positif dan menjadi bahan evaluasi berharga untuk pengembangan metode pengajaran yang lebih adaptif dan inklusif ke depannya.Capaian program menunjukkan hasil yang positif.

Siswa tidak hanya memperoleh media belajar berupa module interaktif yang menjadi pegangan dalam memahami materi, tetapi juga mengalami peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan berbahasa, sebagaimana ditunjukkan oleh perbandingan nilai pre-test dan post-test.

Lebih dari itu, keberanian siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris meningkat berkat suasana belajar yang kolaboratif, menyenangkan, dan komunikatif. Program ini berhasil menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, sekaligus menjadi inovasi metode pengajaran bahasa Inggris dasar yang aplikatif bagi siswa MA Al-Fikri.

Penulis: Kezia Tirza Allen (14050122140084), Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Lokasi: Madrasah Aliyah Al-Fikri, Desa Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
DPL :
1. Evieta Rohana, M.S.Farm., Apt (NIP.198910112019112001)
2. Wimzy Rizqy Prabhata, M. Sc., Apt (NIP.199206122020121015)

Editor: Fuad Parhan, Tim NewsFeed.id