NEWSFEED.ID, SEMARANG — Sebagai bentuk perluasan pemasaran yang ada di Pasar Krempyeng, telah dilakukan adanya pendataan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Dusun Sironjang yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Pasar Krempyeng di hari Minggu, 22 Juni 2025 dan bertempat di Dusun Sironjang, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Kemeriahan Pasar Krempyeng juga dihadiri oleh mahasiswa KKN Tematik Tim 45 IDBU Universitas Diponegoro di bawah koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Prof. Ir. Bambang S., M.Agr.Sc., Ph.D., IPU. yang juga menjadi bentuk nyata dalam mendukung Pasar Krempyeng beserta UMKM di dalamnya. Selain itu, pengadaan Pasar Krempyeng juga menjadi tempat pelaksanaan program kerja monodisiplin.
Program pendataan UMKM yang ada dalam kegiatan Pasar Krempyeng kemudian menghasilkan output berupa Booklet UMKM Pasar Krempyeng untuk digunakan sebagai branding UMKM yang bisa dipasarkan ke khalayak luas. Program ini diinisiasi oleh Fadilla Ayu Prasetyo, salah satu mahasiswi Program Studi Administrasi Publik Universitas Diponegoro.
Pendataan dilakukan secara langsung dengan metode observasi dan wawancara singkat terhadap para pelaku UMKM yang berada di sepanjang area Pasar Krempyeng. Kegiatan ini dilaksanakan secara menyeluruh dari ujung ke ujung pasar sehingga berhasil mencatat total 12 pelaku usaha aktif.
Jenis usaha yang ditemui pun sangat beragam, mulai dari kuliner makanan berat seperti nasi gudangan, buntil, jangan gori, hingga soto ayam, serta jajanan tradisional dan makanan ringan lainnya. Proses ini tidak hanya mencatat nama dan jenis produk, tetapi juga menggali cerita dan motivasi masing-masing pelaku usaha.
Dalam proses pelaksanaan, mahasiswa KKN yang ikut hadir dalam kegiatan Pasar Krempyeng turut berbincang dengan Ibu Asri, Ketua PKK RT 01 Dusun Sironjang, yang juga dikenal sebagai penggerak awal berdirinya Pasar Krempyeng.

Ia menyampaikan bahwa sebagian besar pelaku UMKM awalnya bukanlah pedagang, melainkan warga biasa yang terdorong untuk berjualan demi menambah pemasukan keluarga. “Dulu banyak warga yang malu-malu untuk jualan. Saya bantu beli dagangan mereka, biar semangatnya tumbuh. Alhamdulillah sekarang makin banyak yang rutin jualan dan kreatif dengan produk-produk mereka sendiri,” ujar Ibu Asri saat diajak berbincang sembari belanja.
Pendataan UMKM juga berlanjut pada kegiatan Pasar Krempyeng yang digelar pada 29 Juni 2025, bertepatan dengan pertunjukan seni kuda lumping dari Tim Tulabu. Kegiatan tersebut berhasil menarik lebih banyak pengunjung, termasuk warga luar dusun yang datang untuk menonton sekaligus berbelanja.
UMKM yang terlibat pun semakin beragam, dengan produk seperti jasuke, aneka bakaran, kebab, minuman kopi, hingga es teh jumbo yang dijual di sepanjang jalan. Suasana pasar menjadi semakin semarak karena pengunjung dapat menikmati hiburan sekaligus kuliner dalam satu waktu.
Booklet UMKM Pasar Krempyeng sebagai Bentuk Branding
Output dari program ini berupa penyusunan Booklet UMKM Pasar Krempyeng yang disusun oleh mahasiswa sebagai media branding sekaligus alat pendokumentasian. Booklet ini tidak hanya menyajikan profil pelaku usaha dan produk, tetapi juga disertai dengan saran sistem pencatatan sederhana. Harapannya, booklet ini dapat menjadi pedoman kerja internal bagi Paguyuban Sendang Curug Sari, khususnya dalam hal pengelolaan arus kas kontribusi pedagang serta dokumentasi kegiatan pasar secara rutin dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Tematik Tim 45 IDBU Universitas Diponegoro berupaya tidak hanya menyelesaikan program kerja secara administratif, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi warga. Pasar Krempyeng kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana jual beli, namun juga sebagai ruang kolaborasi yang memperkuat identitas lokal, memperluas jejaring sosial, dan menjadi contoh praktik ekonomi komunitas yang hidup dan berkembang.
Pelatihan Website SiLaker bagi Pegawai Kelurahan Pakintelan
Berbicara mengenai booklet sebagai bentuk branding, telah diadakan pula pelatihan website Silaker dengan sasaran pegawai Kelurahan Pakintelan (07/07/25). Hal tersebut dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan ketika warga hendak mengurus pelayanan di kelurahan secara digital, hanya 1 – 2 orang yang mampu mengoperasikan website SiLaker padahal pelayanan termasuk hal yang krusial dalam administrasi pemerintahan.

Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa KKN Tematik Tim 45 mengadakan adanya pelatihan dengan demonstrasi secara langsung terkait penggunaan SiLaker. Materi pelatihan mencakup proses login ke website, navigasi fitur utama, dan simulasi pembuatan surat keterangan secara langsung. Mahasiswa KKN juga membagikan leaflet atau brosur panduan yang berisi langkah-langkah praktis penggunaan SiLaker. Pelatihan dilakukan secara langsung dengan praktik individual. Para pegawai mengikuti instruksi sambil didampingi secara personal di setiap perangkat komputer mereka.
Salah satu keberhasilan nyata adalah ketika seorang pegawai berhasil memproses surat keterangan untuk keperluan pinjaman bank milik seorang warga pemilik toko sembako.
Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan Kelurahan Pakintelan mampu meningkatkan kapasitas pelayanan baik secara kelembagaan maupun administrasi pemerintahan. Tidak hanya bagi internal pegawai tetapi juga dari segi kepuasan masyarakat terkait pelayanan yang diberikan. Kedepannya diharapkan tidak hanya beberapa orang saja yang mampu mengoperasikan website SiLaker tetapi keseluruhan pegawai di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Penulis: Fadilla Ayu Prasetyo