NEWSFEED.ID, Semarang – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan KKN Tematik melalui program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kemdiktisaintek 2025 di Kelurahan Langensari. Program ini mengusung semangat Gerakan Masyarakat Berdaya: Penguatan Peran PKK dan Karang Taruna melalui Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa Kemdiktisaintek Tahun 2025, dengan fokus pada inovasi, ekonomi, dan teknologi untuk mendukung ketahanan pangan serta pengentasan kemiskinan.
Kegiatan KKN-T Kemdiktisaintek Undip menjadi ajang pengabdian sekaligus pembelajaran bermakna bagi Wamayana Istiqomah (Teknologi Pangan 2022) yang tergabung dalam Tim KKN-T Kemdiktisaintek Undip 2025 di Langensari. Program KKN ini berlokasi di Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan berlangsung selama 50 hari, mulai juli hingga agustus.
Dalam pelaksanaannya, Wama berkesempatan menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat setempat. Selama kegiatan, Wama mendapat arahan dan bimbingan dari dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Yuli Prasetyo Adhi S.H.,M.Kn. yang berperan penting dalam mengarahkan program kerja sesuai tujuan pengabdian masyarakat.
Program pelatihan inovasi pengolahan singkong menjadi tepung mocaf dilatarbelakangi oleh melimpahnya panen singkong di desa tersebut. Pada awal pelaksanaan KKN, Wama melakukan observasi langsung terhadap aktivitas pengolahan singkong pada warga yang menanam singkong di pekarangan rumah. Dari wawancara, ditemukan bahwa sebagian besar warga hanya mengolahnya menjadi singkong kukus ataupun dijadikan sebagai keripik singkong.
Wama kemudian menyusun program pelatihan sederhana kepada ibu-ibu dawis bugenvil di RT 07/ RW 06 Kelurahan Langensari untuk mengolah singkong menjadi tepung mocaf. Tepung mocaf (Modified cassava flour) merupakan hasil modifikasi dari tepung singkong melalui proses fermentasi dengan bakteri asam laktat. Tepung mocaf memiliki keunggulan, yaitu bebas gluten, mudah dicerna, kandungan serat yang tinggi, dan kadar HCN yang lebih rendah.
Kegiatan pelatihan ini melibatkan praktik langsung mulai dari pengupasan, pencucian, dan pengirisan. Kemudian irisan singkong dicuci lagi untuk menghilangkan kotoran dan getah. Selanjutnya singkong difermentasi (direndam dalam air campuran ragi) selama 2 hari, untuk takaran ragi yang digunakan yaitu 0,05 % dari berat singkong. Setelah fermentasi, singkong dibilas air hingga bersih.
Untuk pengeringan, dijemur hingga kering dibawah sinar matahari selama 3 hari, jika sehari cuaca panas maka bisa langsung dilakukan proses penggilingan. Penggilingan menjadi tepung dapat dilakukan menggunakan mesin dan blender. Lalu pengayakan menggunakan saringan 80 mesh, dan penyimpanan menggunakan wadah tertutup agar kondisi tetap kering serta tahan lama.
Pelatihan dilakukan tanggal 10 Agustus 2025. Program ini dihadiri kurang lebih 12 orang anggota dawis. Dari sosialisasi, Wama bercerita yang dilakukannya banyak respon positif. Ibu-ibu dawis bugenvil di RT 07/ RW 06 Kelurahan Langensari antusias selama kegiatan berlangsung, serta banyak pertanyaan yang dilontarkan terkait bahan dan cara mengolah, sebagian besar mengaku belum mengenal tepung mocaf. Dengan pelatihan inovasi pengolahan ini, ibu-ibu dawis setempat bisa membuat tepung sendiri tanpa harus membeli tepung terigu. Selain berkualitas tinggi, tepung mocaf juga bisa digunakan dalam berbagai olahan makanan.
“Ibu-ibu dawis yang mengikuti pelatihan mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan. Selain itu salah satu ibu dawis menyatakah bahwa setelah pelatihan langsung ingin membuat brownies dari tepung mocaf,” ujarnya. Wama berharap dari sosialisasi dan pelatihan ini masyarakat Kelurahan Langensari dapat lebih memanfaatkan pangan lokal. Selain itu, ibu-ibu dawis dapat lebih memahami akan pentingnya diversifikasi produk berbasis singkong dan dapat mengembangkan peluang usaha yang berkelanjutan di masa depan.

Program ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana: Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn. (Universitas Diponegoro), Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom. (Universitas Diponegoro), dan Dr. Martien Herna Susanti, S.Sos., M.Si. (Universitas Negeri Semarang).
Sebagai penutup, tim PMM UNDIP menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Republik Indonesia yang telah mendanai program ini melalui kontrak pelaksanaan kegiatan nomor: 062/C3/DT.05.00/PM/2025 (kontrak induk dan nomor: 360-14/UN7.D2.1/PM/V/2025 (kontrak turunan).
Penulis: Wamayana Istiqomah
DPL: Yuli Prasetyo Adhi S.H.,M.Kn.